Salah satu kontraindikasi escitalopram adalah ada riwayat hipersensitivitas pada escitalopram atau citalopram. Selain itu, pemanfaatan bersama dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) atau pertolongan didalam saat 14 hari setelah penghentian MAOI termasuk dikontraindikasikan. Peringatan yang termasuk perlu diperhatikan adalah naiknya risiko bunuh diri pada anak dan remaja yang memakai escitalopram.

Kontraindikasi

Escitalopram dikontraindikasikan pada pasien bersama dengan riwayat hipersensitivitas pada obat ini atau pada citalopram. Selain itu, escitalopram termasuk dikontraindikasikan bagi pasien yang sedang gunakan obat golongan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) dan pasien yang baru berhenti gunakan MAOI didalam saat 14 hari. Penggunaan escitalopram bersama dengan pimozide termasuk merupakan kontraindikasi.

Kontraindikasi relatif adalah risiko perpanjangan QT interval, yang diketahui dari riwayat keluarga bersama dengan sindrom QT, henti jantung mendadak, atau pemanfaatan bersamaan bersama dengan antipsikotik yang dapat menyebabkan perpanjangan interval QT.[1,5]

Peringatan

Penggunaan escitalopram berisiko menimbulkan bunuh diri pada orang umur <24 tahun dan berisiko menimbulkan sindrom serotonin sekiranya digunakan bersama dengan serotonergik lain.

Risiko Bunuh Diri

Penggunaan escitalopram dapat menambah risiko ide bunuh diri pada anak, remaja, dan orang berusia <24 tahun yang mengalami gangguan psikiatrik layaknya gangguan depresi berat. Escitalopram tidak boleh diberikan pada pasien <12 tahun.[2,5]

Presipitasi Episode Manik

Pada pasien bipolar, episode depresi barangkali merupakan gejala yang pertama muncul. Skrining ketat mesti dikerjakan sebelum saat gunakan escitalopram pada pasien bipolar gara-gara ada risiko presipitasi episode manik. Dokter sebaiknya memberi penstabil mood bersamaan bersama dengan antidepresan pada pasien bipolar.[5]

Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone (SIADH)

Escitalopram dapat menyebabkan syndrome of inappropriate antidiuretic hormone yang diinduksi oleh selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), khususnya hiponatremia pada pasien umur lanjut. Gangguan ini berwujud reversibel dan akan hilang ketika escitalopram dihentikan.[1,5]

Sindrom Serotonin

Sindrom serotonin adalah situasi mengancam nyawa yang dapat berlangsung pada pemanfaatan SSRI termasuk escitalopram. Sindrom ini ditandai bersama dengan pergantian status mental (agitasi, halusinasi, dan delirium), gejala otonom (takikardia, diaforesis, dan pergantian suhu), gejala neuromuskular (tremor, rigiditas, dan mioklonus), kejang, dan gangguan gastrointestinal layaknya mual serta muntah.[1]

Penggunaan escitalopram bersama dengan bersama dengan MAOI, antipsikotik, dan agonis 5-HT1 dapat menambah risiko terjadinya sindrom serotonin yang mengancam nyawa. Oleh gara-gara itu, escitalopram dikontraindikasikan bagi pasien yang sedang gunakan MAOI dan pasien yang baru berhenti gunakan MAOI didalam saat 14 hari.[2]

Gangguan Kognitif

Penggunaan escitalopram dapat mengganggu kebolehan kognitif dan performa kerja, agar pengguna tidak dianjurkan untuk mengemudi atau lakukan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya. Sebelum bekerja, pasien yang mengkonsumsi escitalopram mesti percaya tidak tersedia gangguan kognitif dan kesadaran.[4,5]

Overdosis

Overdosis dari pemanfaatan escitalopram tunggal jarang dilaporkan. Gejala overdosis yang barangkali berlangsung adalah gejala sistem saraf pusat (pusing, tremor, agitasi, kejang, koma), gejala saluran cerna (mual dan muntah), gejala jantung (hipotensi, takikardia, perpanjangan QT interval, dan aritmia), serta ketidakseimbangan elektrolit.